
- Stres. Perasaan tertekan menjadi penyebab utama untuk kebanyakan sakit kepala. Bahkan jika dibiarkan, stres bisa menjadi penyebab sakit kepala yang lebih serius seperti migren misalnya. Otot leher dan bahu serasa tertarik, kaku dan tegang, peredaran darah juga terhambat.
- Gangguan Tidur. Gangguan tidur erat kaitannya dengan perasaan tegang sesudahnya karena lelah dan migren. Kelelahan menyebabkan otot leher dan kepala berkontraksi sehingga timbul sakit kepala. Sakit kepala yang anda rasakan saat bangun tidur maupun sakit kepala yang sudah anda rasakan selama anda mencoba untuk tidur erat kaitannya dengan gangguan tidur yang anda derita, seperti yang dialami pada penderita insomnia misalnya. Pola tidur yang tiba-tiba berubah dari kebiasaan semula juga bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya sakit kepala, usahakan pola tidur dengan ritme yang teratur setiap harinya.
- Merokok. Merokok meningkatkan risiko timbulnya sakit kepala bahkan menjadi penyebab paling sering timbulnya migren. Banyak dokter menganjurkan agar berhenti dan menjauhi rokok untuk menurunkan risiko terserang migren.
- Alkohol. Alkohol juga sering menjadi pemicu migren, terutama alkohol yang terdapat dalam bir dan anggur, utamanya lagi anggur merah.
- Penyebab Migren Yang Lain. Pemicu timbulnya migren bervariasi, sebab lain diantaranya: Bahan-bahan kimia yang banyak digunakan dalam makanan, seringkali menjadi pemicu migren pada kebanyakan orang, seperti:
- tyramine (terdapat dalam keju, kacang-kacangan, coklat dan makanan yang diasinkan).
- monosodium glutamate (penambah rasa, sering digunakan dalam masakan cina.
- sodium nitrite (banyak terdapat dalam hot dogs, ham dan bacon).
- kafein (terdapat dalam kopi, teh, coklat hangat dan minuman berkarbonasi lainnya).
- Perubahan Cuaca. Perubahan cuaca juga seringkali menjadi penyebab timbulnya migren. Sebuah penelitian di the New England Center for Headache menemukan bahwa 51 % penderita migren terbukti memang sensitif terhadap perubahan cuaca. Dua puluh dua persen diantaranya mengalami migren saat cuaca dingin dan kering. Dua belas persen lainnya mendapat serangan migren saat cuaca hangat dan lembab. Dengan menelusuri atau mencermati pola serangan migren saat perubahan cuaca dan memperhatikan laporan cuaca, tindakan antisipasi untuk mencegah serangan migren dapat dilakukan, terutama bagi anda yang tinggal di negara 4 musim.
- Perubahan Hormon. Kebanyakan wanita penderita migren, mengalami migren setelah puber. Banyak penelitian menyebutkan bahwa fluktuasi hormon estrogen dan hormon progesteron memungkinkan timbulnya serangan migren. Sebagian dari wanita penderita migren menghubungkan migren yang mereka alami dengan siklus menstruasi mereka.
Kemauan anda untuk mencoba mengenali pemicu dan penyebab timbulnya sakit kepala dan migren akan sangat membantu anda untuk melakukan tindakan pencegahan agar “sakit kepala enggan berkunjung kembali.” Sumber: ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar