7 Sep 2009

Julukan Yang Pas Bagi Perokok

1. Orang yang paling jorok.
Banyak sekali julukan yang diberikan kepada perokok oleh orang-orang anti rokok, bukan karena sebal kena asap rokok tapi lebih jauh lagi karena efek jelek yang ditimbulkan oleh rokok yang terbakar. Yang jelas terlihat hasil dari pembakaran tersebut adalah asap yang menyebar kemana-mana, tetapi juga bau khas yang bagi mereka yang tidak merokok sangat tidak menyenangkan. Bau ini muncul karena bahan-bahan di sekitar kita, seperti baju, rambut, sprei, dan lain-lain menyerap asap atau tertempel asap rokok yang mengepul. Dalam suatu ruangan jika tidak dilakukan pembersihan dari aroma ini dalam waktu 1 minggu aroma tersebut masih belum bisa hilang. Selain dua hal itu masih ada lagi abu rokok yang tersebar dimana mana. Asbak ? ya itu memang tempat abu rokok, jika tidak ada asbak kemana mereka membuang abu rokok ? Dalam piring kotor, dalam gelas kotor, membuat tempat dengan bahan apa adanya seperti kotak rokok, bahkan kotak korek api, kertas kecil atau apa saja yang bisa dipergunakan. Apakah setelah selesai merokok mereka membuang abu & puntung rokok ke tempat sampah dari asbak ? Perhatikan saja baik dirumah sendiri, dikantor, dirumah teman (walaupun temannya anti rokok), dirumah makan, atau dimana saja. Sedikit sekali yang mau melakukan hal itu. Jika tidak ada tempat abu rokok (asbak dll) kemana mereka membuang abu rokok dan puntungnya ? Ada yang membiarkan sampai abunya panjang dan jatuh sendiri, jika ada vas bunga didekatnya kesitulah membuangnya atau pot tanaman, atau menjentikan jarinya ke belakang bangku, terus puntung rokok dijatuhkan ke lantai atau jalan terus diinjak dan diputer dengan sepatunya. Ada juga yang memanfaatkan tempat sampah dikantor yang biasanya berisi kertas bekas sehingga pada saat tinggal puntung yang masih menyala sering menyebabkan kebakaran pada tempat sampah dan bisa merembet kesekitarnya bahkan membakar gedung beserta isinya jika tidak ketahuan. Lebih parah lagi yang merokok didalam mobilnya sambil nyetir, sudah aroma ruang dalam mobil sangat tidak enak dan jika membuang puntung rokoknya langsung lempar ke jalan, ini bisa mencelakai pengguna jalan lain apakah terpikirkan?. Baju, celana dan kain sarungpun juga ikutan jadi korban karena pada bolong-bolong kena percikan api rokok. Ada juga yang dengan enaknya merokok dihutan dan membuang puntung yang menyala sembarangan dan akhirnya terjadi kebakaran hutan. Ini tidak dibesar-besarkan tapi memang pernah terjadi karena kecerobohan para perokok. Dan tidak kalah juga aroma bau mulut si perokok yang tentunya tidak lebih sedap dari pada bau mulutnya orang berpuasa yang mendapatkan pahala. Jorok........ pantas julukan ini untuk mereka.
2. Pembohong Besar
Banyak para perokok bilang " Saya lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok" dia bohong ..!! coba setelah merokok jangan dikasih makan apa dia tetap tahan?, "saya lebih bisa menahan lapar dari pada menahan rokok" apa setelah merokok masih tetap tahan lapar tanpa makan...??, "saya tidak punya uang jika istrinya/anaknya minta uang, tapi untuk beli rokok selalu tersedia". Dia bilang rokok itu enak padahal pahit, getir, bikin batuk, serak, panas, dan bau lagi. Ia sudah membohongi dirinya sendiri dan orang lain. Itulah mereka pantas dijuluki sebagai pembohong besar. Sepertinya mereka merokok itu suatu hal yang membanggakan sehingga perlu kebohongan.
3. Orang Pemboros
Mungkin semua orang mengatakan merokok itu boros dari sisi keuangan..!?? Ya betul sekali... coba hitung saja berapa rupiah telah dia habiskan uang dalan setahun untuk bayar rokok... !! Anggap saja harga rokok pebungkus Rp 8.500,- isi 10 batang. Jika sehari rata-rata 3 bungkus maka uang yang dihabiskan untuk merusak dirinya 3 X 8.500 X 365 = Rp 9.307.500,- sebetulnya mungkin sudah seharga rumah mewah atau mobil mewah telah anda habiskan untuk bayar rokok. Dan berapa uang untuk perawatan kesehatannya ? "Saya sehat-sehat saja, jadi tidak ada biaya untuk berobat". Ya saat ini terlihat sehat tapi coba periksa kesehatan anda dengan alat medis, apa yakin anda sehat? Setahun, 2 tahun, 3 tahun, 10 tahun kedepan? Karena akan terus dan terus tanpa batas waktu. Syukurilah jika memang sehat terus. Ini jika dilihat dari sisi keuangan.
Tapi tidak banyak orang yang sadar bahwa para perokok telah banyak sekali kehilangan waktu hidupnya. Coba kita analisa secara kasar saja : pergi membeli rokok rata-rata habis waktu 15 menit (sekali sehari), mencari-menyiapkan-menyimpan-dll(15menit), menepuk-nepuk dan membuka bungkus rokok 2 menit(3kali), menyalakan rokok 8 detik(30batang), menghisap dan menghembuskan asap rokok (8detik X 30isapan X 30batang), membuang abu (4detik X 15buang X 30batang) = 11.400 detik=190menit=3jam 10menit /hari= 69.350 menit/thn=1.155 jam atau 48 hari = 1,6bulan/thn. Jika merokok selama 25 tahun atau berapa lama anda telah merokok coba hitung saja sendiri.
4. Tidak punya rasa toleransi Kita sering sekali mendapati para perokok disetiap tempat (dijalan, dimall, dikantor, direstoran, dikendaraan umum dll) menyempatkan merokok dengan tidak peduli ada siapa ditempat itu dan tidak merasa dirinya bersalah telah menyebarkan polusi kepada orang lain yang tidak merokok. Kalau kita perhatikan malah orang yang tidak merokok yang harus toleran pada para perokok, juga pada saat bulan puasapun sebagian orang tanpa malu dan ragu didepan orang berpuasa mengepulkan asap. Mana rasa toleransimu ????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar