20 Agu 2009

BRONKITIS

Nama organ : Bronkus
Keluhan utama : batuk berdahak dan sesak
Tanda-tanda lain :
  1. Tanda-tanda toksemia : malaise, demam, badan terasa lemah, banyak keringat, takikardi.
  2. Tanda-tanda iritasi : batuk ekspektorasi, rasa sakit bawah sternum
  3. Tanda-tanda obstruksi : sesak nafas, rasa mau muntah
Penyebab :
Penyebab dari infeksi : Virus (influensa, morbili, virus pneumonia, variola), bakteri (stajilokok, streptokok, pneumokok), parasit (askaris dan jamur).
Penyebab bukan infeksi : akibat aspirasi bahan fisik atau kimia. Faktor resiko :
  1. Rokok : secara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjer mukus bronkus dan metaflasia epitel skuamus saluran pernapasan.
  2. Infeksi : infeksi saluran pernapasan bagian atas pada pasien BK hampir selalu menyebabkan infeksi paru bagian bawah serta menyebabkan kerusakan paru bertambah.
  3. Polusi : insidensi dan angka kematian bronkitis kronik diperkirakan lebih tinggi di daerah industri.
  4. Faktor genetik : menurut survei dinyatakan bahwa anak-anak dari orangtua yang merokok mempunyai kecenderungan mengalami penyakit paru kronik lebih sering dan lebih berat.
  5. Faktor sosial ekonomi : bronkitis kronik lebih banyak didapat pada golongan sosial ekonomi rendah.
  6. Lingkungan kerja : bronkitis kronik lebih banyak terjadi pada pekerja yang terpajan zat inorganik, debu organik atau gas yang berbahaya.
  7. Komplikasi : Bila timbul infeksi sesak nafas akan bertambah, kadang-kadang ditandai payah jantung kanan dan lama kelamaan akan timbul pulmonal yang menetap.
Pemeriksaan : - Pemeriksaan fisik :
  1. Terdengar ronchi pada waktu ekspirasi maupun inspirasi kadang disertai dengan bising mengi.
  2. Insfeksi dan palpasi dada didapatkan over inplasi paru seperti barrelchest retraksi otot bantu nafas.
  3. Perkusi dada terdengar hipersonor, batas paru hati lebih kebawah, pekak jantung berkurang.
- Pemeriksaan radiologi:
  1. Tubular shadous atau tram lines terlihat bayangan garis-garis yang paralel, keluar dari hilus menuju apex paru. Bayangan tersebut adalah bayangan bronkus yang menebal.
  2. Corak paru yang bertambah, terlihat bercak konsolidasi yang tersebar.
- Pemeriksaan fungsi paru :
Pada stadium lanjut terdapat volume ekspirasi paksa 1 detik (VEP 1) dan clousing volume menurun, volume residu bertambah dan kapasitas total paru yang normal.
- Analisa gas darah :
PaCo2 naik, saturasi hemoglobin menurun, dan timbul seanosis, terjadi juga vasokonstriksi pembuluh darah paru dan penambahan eritroposis.
Pengobatan : Non obat :
Perbaiki keadaan umum, istirahat dan jangan merokok, minum cukup untuk mencegah dehidrasi dan mukus lebih encer, menggunakan pengaman atau masker untuk pekerja pabrik terutama pabrik yang mengeluarkan zat polutan yang berbahaya terhadap saluran nafas.
2. Obat :
  • Antibiotik seperti ampicilin 4 x 250 - 500mg, tetracyclin 4 x 250 - 500 mg.
  • Bila ada bronkospasme diberikan bronkodilator golongan teopillin dengan dosis 10 - 15 / kg bb per oral, atau golongan agonis B2 yang diberikan secara nebuliser.
  • Bila ada unsur alergi diberikan antihistamin.
  • Bila batuk produktif diberikan ekspektoran.
  • Bila ada demam diatasi dengan antipiretik.
Sumber : ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar