20 Agu 2009

ASMA & PENGOBATANNYA

Penderita bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan tangan menyangga ke depan serta otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala asma yang klasik terdiri atas sesak dan mengi (wheezing) disertai nyeri dada. Gejala-gejala tersebut selalu terdapat bersama-sama. Penderita yang hanya batuk tanpa rasa sesak, atau sesak dan mengi saja sehingga ada beberapa tingkatan penderita asma sebagai berikut :
  1. Tingkat pertama yaitu penderita asma yang secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fifis maupun kelainan pemeriksaan fungsi paruhnya.
  2. Tingkat kedua adalah penderita asma tanpa keluar dahak tanpa kelainan pemeriksaan fifisnya, tetapi fungsi paruhnya menujukkkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas. Penderita golongan ini banyak dijumpai terutama setelah sembuh dari serangan asmanya.
  3. Tingkat ketiga adalah penderita sama tanpa keluhan tapi perlu pemeriksaan fisis maupun pemeriksaan fungsi paru menunjukkan tanda obstruksi jalan nafas. Penderita ini sah sembuh dari asmanya tetapi pengobatan harus diteruskan supaya asma tidak timbul lagi.
  4. Tingkat keempat adalah penderita asma yang sering dijumpai dengan mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.

Nama penyakit : Asma

Asma terbagi menjadi 3 bagian :

1. Asma akut internitas.

Diluar serangan, tidak ada gejala asma sama sekali. Pemeriksaan fungsi parunya tanpa propokasi tetap normal. Penderita ini sangat jarang jatuh ke dalam status. Dalam pengobatannya tidak memerlukan kortikosteroid meskipun dikatakan tidak berat, tetapi aktivitas penderita seperti pekerjaan sekolah atau kegiatan olahraganya cukup terganggu. Faktor-faktor yang mencetuskan serangan berupa :

  1. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan virus, penderita biasanya filek, batuk dan beberapa hari kemudian merasa berat di dada disusul dengan rasa sesak.
  2. Kegiatan jasmani. Rasa sesak timbul beberapa menit setelah kegiatan jasmani terutama ditemukan pada penderita anak dan dewasa muda.
  3. Lingkungan pekerjaan. Asma akibat kerja, gejala yang utama adalah batuk-batuk dan rasa sesak di dada, industri yang sering menyebabkan asma akibat kerja antara lain gas anemia, asam klorida, sulfur dioksid, plastik, cat, debu tekstil dan deterjen.
  4. Obat-obatan seperti asam asetil, obat penicylin, bahan kontras dan lain-lain.
  5. Golongan asma yang tidak klasik sering disebut hidden asthma dan sering menimbulkan kesalahan diagnosis.

2. Asma akut dan status asma sikus

Serangan asma dapat demikian beratnya sehingga penderita segera mencari pertolongan. Bila serangan asma akut tidak dapat diatasi dengan obat-obat adrenergik beta dan theofilin disebut dengan status asma sikus.

3. Asma kronik persisten

Pada asma kronik persisten selalu ditemukan gejala-gejala obstruksi jalan nafas sehingga diperlukan pengobatan yang terus menerus. Hal tersebut disebabkan oleh karena saluran jalan nafas penderita terlalu sensitif selain adanya faktor pencetus yang terus menerus.

Tanda-tanda lain : Pada serangan asma yang berat gejala gejala yang timbul makin banyak antara lain :

  1. Kontraksi otot-otot bantu pernafasan terutama otot sternokleidomastoideus.
  2. Sianosis
  3. Gangguan kesadaran
  4. Penderita tampak letih
  5. Hiper inflasi dada
  6. Tachi kardi

Penyebab : Sampai saat ini patogenesis maupun etiologi asma belum diketahui dengan pasti. Berbagai teori tentang patogenesis telah diajukan tetapi para ahli yang paling disepakati adalah berdasarkan gangguan saraf otonom dan sistem imun. Gangguan saraf otonom meliputi saraf para simpatis, gangguan saraf simpatis dan hiper aktivitas. Rangsangan reseptor kolinergik dan rangsangan seperti ini hawa dingin, asap rokok, partikel-partikel yang ada dalam udara, tertawa dan sebagainya. Yang pada orang normal tidak menimbulkan apa-apa, pada penderita asma dapat menimbulkan serangan asma, meskipun penyebab asma belum jelas. Satu hal yang menonjol pada semua penderita asma adalah fenomena hiperreaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi, karena sifat inilah maka serangan asma dapat terjadi akibat berbagai rangsangan, baik fisis, metabolik, alergen, infeksi dan lain-lain. Faktor-faktor yang sangat atau pencetus yang sering menimbulkan serangan asma adalah :

  1. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sani rerumputan.
  2. Iritasi seperti asap, bau-bauan polutan.
  3. Infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
  4. Perubahan cuaca yang ekstrim.
  5. Kegiatan jasmani yang berlebihan.
  6. Lingkungan kerja.
  7. Obat-obatan.
  8. Emosi.

Faktor resiko :

  1. Anak
  2. Dewasa
  3. Kelamin
  4. Atopi
  5. Faktor bangsa
  6. Faktor genetik
  7. Perjalanan penyakit dan faktor-faktor yang berpengaruh
  8. Pengaruh lingkungan
  9. Faktor fsikologi

Komplikasi :

  1. Pneumotoraks
  2. Pneomomediastinum dan empisema subkutis
  3. Atelaktosis
  4. Astergilosis bronkopulmoner alergi
  5. Gagal nafas
  6. Bronchitis
  7. Fraktur iga

Laboratorium :

  1. Spirometri untuk menunjukkan adanya obstruksi adanya jalan nafas.
  2. Test provokasi bronkial untuk menunjukkan adanya hiperreaktivitas bronkus.
  3. Pemeriksaan test kulit.
  4. Pemeriksaan kadar IgE dan IgE total spesifik dalam serum.
  5. Pemeriksaan radiologi.
  6. AGD
  7. Pemeriksaan cosinofil total dalam darah.
  8. Pemeriksaan sputum.

Pengobatan :

- Non obat

  1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.
  2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma.
  3. Memberikan pengarahan kepada penderita asma dan keluarganya mengenai penyakit asma.
  4. Tidak merokok.
  5. Banyak istirahat.

- Obat

  1. Obat aecosol
  2. Prednison
  3. Aminophylin
  4. Dexamethason
  5. Teophylin
  6. Obat adrenergik beta diutamakan dalam bentuk nebulizer.
  7. Antibiotik diberikan bila ada tanda-tanda infeksi.

AGAR ASMA TAK KAMBUH

Penyakit asma termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total. Yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikan penyakit tersebut agar tidak sering kambuh.

  1. Usahakan ruangan memiliki sirkulasi udara yang bagus, tidak lembab, dan tidak berdebu.
  2. Bersihkan tempat tidur, karpet dan benda-benda lain yang bisa menjadi sarang debu secara rutin.
  3. Hindari kontak langsung dengan binatang berbulu, seperti kucing, anjing, atau burung.
  4. Hindari makanan pemicu munculnya serangan asma.
  5. Hindari stress dengan melakukan relaksasi atau yoga agar pikiran selalu tenang.
  6. Jika ingin berolahraga, pilih olahraga renang. Berenang bisa membantu menguatkan otot-otot pernafasan. udara di atas air pun bagus untuk penderita asma.
  7. Ikuti senam asma sekali seminggu yang biasanya ada di klub-klub asma beberapa rumah sakit. Senam asma ini sudah terbukti dapat membantu mengurangi timbulnya serangan asma.
Sumber : ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar