3 Agu 2009

Cara Pintar Kelola Asam Urat

Banyak orang tahu dirinya menderita asam urat. Tapi mereka tidak tahu bagaimana mengelolanya supaya tidak kambuh dan menyiksanya lagi. Berikut ini cara pintar menghadapi penyakit penggemar jeroan dan minuman beralkohol ini.
Sudah lebih dari sepuluh tahun, Affandi (52 tahun) mengalami berbagai masalah kesehatan. Pernah terjadi ibu jari kakinya terasa pegal-pegal dan nyeri sekali. Dia pikir keseleo, karena setelah seminggu dibalur obat gosok, nyeri itu sembuh. Namun empat bulan kemudian masalah yang sama muncul. Nyeri terjadi tidak pada ibu jari tetapi di lutut kiri. Pengobatan yang sama dilakukan Affandi dan memang sembuh lagi. Dan seperti dulu lagi, beberapa waktu kemudian sakit itu timbul lagi. Bedanya sekarang menimpa bagian siku tangan kirinya. "Saya jengkel, dan akhirnya konsultasi ke dokter," ungkap insinyur teknik sipil ini. Oleh dokter Affandi diminta periksa darah. Hasil pemeriksaan menyebutkan kalau kadar asam uratnya tinggi, yaitu 9 mg%. Normal musti kurang dari 7 mg%. Ternyata apa yang dialami Affandi berkaitan dengan pola makannya. Affandi suka makan jeroan, paru, emping. Bahkan dalam sejarah keluarganya, sang ayah telah lebih dulu terkena penyakit yang sama. "Oleh sebab itu saya musti menjalani diet rendah purin agar asam urat tidak naik lagi," kata Affandi. Termasuk Rematik Nyeri yang dialami Affandi merupakan gejala penyakit yang disebut rematik. Menurut Dr. Cecilia Padang, Ph.D, FACR, konsultan rematik dari Klinik Pusat Rematik Indonesia, Jakarta, rematik itu sendiri lebih dari 100 jenisnya. Penyebabnya tentu bermacam-macam. Ada yang muncul akibat luka mekanik, misalnya akibat kecelakaan, aktivitas berlebihan sampai infeksi (virus dan bakteri). Dari berbagai jenis radang sendi (rematik) ini, hanya ada satu jenis rematik yang terjadi karena asam urat yang disebut sebagai artritis gout atau rematik gout. Asam urat adalah asam hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami berbagai macam proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam amino. Oksida purin ini dimetabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghasilkan produk akhir, yakni asam urat. Jadi asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin. Asam urat menjadi masalah bila ekskresi atau proses pembuangan tidak terjadi dengan baik. Hal ini terjadi karena ginjal mengalami gangguan fungsi. Ginjal tidak rusak, tetapi kemampuannya membuang asam urat kurang. Hal ini biasanya karena faktor familial (keturunan). Oleh sebab itu bila ada gangguan fungsi ginjal, kadar asam urat dalam darah akan meningkat atau disebut sebagai hiperurisemia. Selain dibuang lewat ginjal (70 persen) dalam bentuk urin, asam urat yang berasal dari makanan dan metabolisme tubuh ini dikeluarkan juga melalui usus (30 persen). Mudah Mengkristal Peningkatan kadar asam urat dalam darah ini bisa juga terjadi karena asupan makanan yang mengandung purin terlalu berlebihan. Asam urat sangat mudah mengkristal (menumpuk) bila purin tidak dimetabolisme secara sempurna. Kristalisasi asam urat sering terjadi pada persendian, jaringan bawah kulit, dan ginjal. Pembentukan kristal asam urat dalam persendian itulah yang menyebabkan munculnya penyakit gout/pirai atau encok. Timbunan atau kristal ini akan menimbulkan reaksi radang bila tercetus oleh trauma misalnya benturan, stres, dan suhu dingin. Dr. Cecilia menyebutkan bahwa kadar asam urat darah yang dianggap normal rata-rata antara 5-7 mg% (6,5 mg% batas tertinggi pria dan 5,5mg% pada wanita). Pengkristalan biasanya terjadi jika kadar asam urat sudah mencapai 9-10 mg%. "Karena itu jagalah kadar asam urat Anda agar tetap stabil pada 5 mg%, untuk mencegah terjadinya komplikasi berat akibat kadar asam urat darah yang tinggi," kata Dr. Cecilia mengingatkan. Pada sebagian penderita, asam urat yang berlebihan dapat tertimbun dalam jaringan ginjal dan membentuk batu ginjal, kadang-kadang juga ditemukan batu dalam kandung kemih. Hal ini akan mengganggu fungsi ginjal dan kadang-kadang timbul nyeri hebat pada daerah pinggang. Timbunan Bertahun-tahun Dijelaskan oleh Dr. Cecilia bahwa penyakit asam urat potensial menyerang penggemar minuman beralkohol, kurang minum air putih, mengalami gangguan fungsi ginjal dan darah tinggi, punya riwayat keluarga sakit asam urat, dan kelebihan berat badan. Akan tetapi umumnya rematik gout ini disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat darah yang telah berlangsung bertahun-tahun. Jika kadar asam urat terus menerus tinggi, bisa mengakibatkan rematik gout kronis, dimana serangan akan terus menerus terjadi dan tidak ada lagi masa bebas serangan. Rematik gout akut juga bisa terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya kadar asam urat darah secara tiba-tiba. Dan ini pulalah yang bisa menyebabkan lambatnya proses penyembuhan. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua kondisi dimana rematik gout muncul. Yaitu: (1) kondisi organ normal namun produksi asam urat berlebih, (2) produksi asam urat normal namun ada gangguan organ dalam seperti ginjal. Pria Lebih Rawan
Beruntunglah wanita, karena penyakit ini ternyata tidak banyak menyerang. Dokter Cecilia menyebutkan sekitar 90 persen penderita gout adalah pria. Rekannya, Dr. Harry Isbagio, Sp.PD.,KR, kepala Sub Bagian Reumatologi, Bagian Penyakit Dalam FKUI-RSCM Jakarta pun menyatakan hal yang sama. Menurut mereka adalah kodrat pria untuk memiliki kadar asam urat dalam darah lebih tinggi daripada wanita. Hal ini terjadi karena wanita memiliki hormon estrogen yang dapat mengekskresi asam urat. Tidak hanya jenis kelamin, ternyata ras juga pegang peranan. Berdasar penelitian, orang Asia banyak menderita gout. Namun kata Dr. Harry, suku Maori di Australia yang paling tinggi, disusul oleh Filipina. Bagaimana dengan di Indonesia? Menurut Dr. Cecilia, dari riset diketahui orang Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan banyak yang memiliki riwayat keluarga sakit asam urat. "Mungkin mereka masih satu ras dengan orang Filipina," katanya. Begitu juga orang Sumatera Utara dan Barat. Maka di wilayah-wilayah tersebut asam urat bisa saja muncul pada orang muda karena faktor genetik. Menyerang Ibu Jari Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat, yakni pada pangkal ibu jari kaki (70-80 persen). Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan. Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu. Pada tahap yang lebih parah (timbunan kristal urat atau tophi semakin banyak) selain bisa menyebabkan hancurnya struktur sendi juga bisa merusak struktur jaringan di bawah kulit. Tophi tampak seperti benjolan kecil berwarna pucat yang muncul pada daun telinga, bagian punggung lengan, bagian samping mangkok sendi lutut, dan pada tendon achilles. Bila kadar asam urat darah tidak terkontrol, tophi bisa makin membesar dan menyebabkan kerusakan sendi serta koreng. Koreng yang muncul bisa mengeluarkan cairan kental sperti kapur yang mengandung kristal MSU (monosodium urat monohidrat). Umumnya tophi muncul pada tahap kronik, yakni bila penderita telah menderita rematik gout lebih dari sepuluh tahun dan tidak mendapat pengobatan yang baik sehingga kadar asam urat darahnya sering dalam kondisi tinggi. Sumber : Kompas Cyber Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar