14 Agu 2009

Dampak Mengkhawatirkan Jika Terkena Osteoporosis

Sudah seminggu lebih Ibu Rina (60 tahun) tak mampu beranjak dari tempat tidur dan masih dalam peawatan intensif di rumah sakit. Keinginan terbesar saat ini adalah saya ingin kembali menjalani aktivitas sehari hari. ujarnya. Rasa bosan tak tertahan karena saya tak mampu bangun dari tempat tidur. Pekerjaan seperti minum sampai yang paling mengganggu adalah urusan ke kamar mandi, saya tak mampu melakukannya sendiri dan harus dibantu orang lain,”ulas Ibu Rina. Seandainya saya dulu lebih memperhatikan kesehatan tulang, kejadian ini tak perlu saya alami, sesalnya.
Hasil pemeriksaan dokter, Ibu Rina ternyata mengalami patah tulang punggung akibat osteoporosis. Sebelumnya, ia terbilang aktif dalam usianya yang lebih dari setengah abad itu. Jalan keliling kompleks perumahan setiap pagi atau mengurus tanaman bonsainya yang sudah menjadi teman setia selama belasan tahun.
Tapi kini ia hanya tergolek lemah akibat penyakit osteoporosis yang tanpa disadari sudah bertahun-tahun menggerogoti tulangnya. Sebenarnya, masih banyak kasus osteoporosis yang menimpa usia lanjut dan mengakibatkan patah tulang, seperti musibah yang dialami Ibu Rina.
Waspadai Bahaya Osteoporosis Sebelum Terlambat
Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan penyakit yang disebabkan karena penyusutan massa dan kemerosotan struktur jaringan tulang, sehingga tulang rapuh dan rawan patah.
Penyakit ini sering disebut “silent disease”, karena osteoporosis berkembang secara lambat dan bertahap, dan penderita seringkali tidak menyadari berkurangnya kepadatan tulang sampai mereka akhirnya mengalami patah tulang. Patah tulang akibat osteoporosis dapat terjadi pada semua bagian tulang tubuh, tetapi paling sering terjadi pada tulang pinggul, tulang belakang dan pergelangan tangan.
Faktor Resiko Osteoporosis
Osteoporosis identik dengan penyakit wanita, terutama pada yang berusia lanjut. Akan tetapi osteoporosis dapat menyerang siapa saja. Pria atau wanita, baik yang berusia lanjut maupun masih muda. Hanya saja faktor resiko osteoporosis semakin besar apabila Anda:
- Berusia lanjut. - Wanita (terutama orang Asia dan orang kulit putih). - Kekurangan asupan nutrisi, terutama Kalsium dan Vitamin D . - Kurang berolahraga. - Merokok dan mengkonsumsi alkohol. - Mengalami menopause dini (sebelum umur 45 tahun) atau telah mengalami menopause. - Memiliki postur tubuh yang kurus dan kecil.
- Memiliki sejarah penyakit osteoporosis dan patah tulang dalam keluarga, atau pernah patah tulang di masa lalu.
- Rendahnya tingkat hormon seksual (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).
- Dalam pengobatan dan penyakit tertentu yang mempercepat kehilangan massa tulang atau mempengaruhi metabolisme tulang.
Bahaya Osteoporosis: Patah Tulang dan Kematian
Meski yang paling sering patah adalah tulang belakang, patah tulang pinggul adalah konsekuensi paling serius dari osteoporosis. Menurut statistik di Amerika Serikat, 15 dari 100 wanita di atas usia 50 tahun rentan patah tulang pinggul. Dari kasus ini, hanya 33% yang bisa pulih seperti sediakala, 20% meninggal di tahun pertama, sisanya lumpuh atau harus menjalani terapi secara teratur. Menurut Departemen Kesehatan AS, angka kematian akibat patah pinggul, mencapai 35%.
Osteoporosis Sudah Menjadi Ancaman Dunia
Menurut data dari International Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita di seluruh dunia mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat osteoporosis, bahkan mendekati 40%. Sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13%.
Sementara itu, jumlah patah tulang pinggul di seluruh dunia diprediksi meningkat dari 1,7 juta pada tahun 1990 mejadi 6,3 juta pada tahun 2050. Kenaikan paling dramatis diduga akan terjadi di Asia termasuk Indonesia.
Sekitar 35% pasien patah tulang pinggul berusia 50 tahun keatas, meninggal dalam waktu satu tahun karena komplikasi medis akibat patah tulang tersebut. Sedangkan angkat kematian akibat patah tulang belakang, mencapai 20%.
Sementara itu, satu dari tiga wanita dan satu dari 9 pria berusia 80 akan mengalami patah tulang pinggul sebagai akibat osteoporosis. Menurut WHO, osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia.
Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 1,5 juta kasus seperti itu pertahunnya meliputi 700.000 patah tulang belakang, 300.000 patah tulang pinggul, 250.000 patah tulang lengan bawah, dan 300.000 patah tulang lainnya. Biaya sebesar hampir 14 milyar Dolar harus dihabiskan untuk mengatasi akibat dari 1,5 juta kerapuhan tulang yang terjadi pertahun di Amerika Serikat. Jadi sekitar 34 juta Dolar perhari.
Akibat osteoporosis lainnya adalah imobilitas yang membuat pasien tak mampu beranjak dari tempat tidur. Bahkan imobilitas yang ditimbulkan lebih lama bila bila dibandingkan dengan dengan penyakit paru-paru obstruktif kronis, stroke, penyumbatan pembuluh koroner dan kanker payudara.
Osteoporosis di Indonesia
Menurut Departemen Kesehatan RI, dampak osteoporosis di Indonesia sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7% dari populasi. Resiko osteoporosis semakin meningkat seiring bertambahnya usia penduduk. Jika berdasarkan jenis kelamin, wanita Indonesia memiliki angka resiko 21,7% terkena osteoporosis, sedangkan untuk pria mencapai 14,8%. Resiko osteoporosis ditemukan di 14 propinsi dengan resiko tertinnggi adalah di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
detikHealth - Jakarta,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar