Osteoporosis, menyebabkan tulang rapuh, hingga gerakan ringan seperti memutar tubuh ke belakang, menggeser kursi, bahkan sekedar batuk-batuk dapat berakibat keretakan/patah tulang. Mayoritas kasus, tulang akan rapuh saat anda tidak mengkonsumsi cukup kalsium, vitamin D dan mineral lain untuk kesehatan tulang. Wanita lebih sering terkena penyakit ini dibanding pria dengan perbandingan 2:1, seperti yang dipublikasikan Mayo Foundation for Medical Education and Research.
Di Amerika, osteoporosis menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang patah tulang setiap tahun. Biasanya patah tulang ini terjadi pada tulang belakang, pinggul atau pergelangan tangan. Sekitar 8 juta wanita dan 2 juta pria Amerika menderita osteoporosis. Dan lebih dari 18 juta lainnya kurang dalam kerapatan tulang.
Seperti negara Asia lainnnya, angka penderita osteoporosis sulit di tentukan dengan pasti. Tapi penelitian pengamatan Prof. Djoko Roeshadi tahun 1997, kurang lebih 26 % wanita pasca manopause mengalami osteoporosis.
Kabar baik bagi penderita osteoporosis adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan usaha penyembuhan. Jika anda wanita dan belum mencapai menopause, anda sebaiknya melakukan tindakan pencegahan dari pengeroposan tulang. Jika anda sudah melewati masa menopause, periksa ke dokter untuk tes yang dapat mendeteksi secara dini penyakit ini.
Indikasi dan gejala
Tahap dini osteoporosis biasanya tanpa indikasi dan gejala apapun. Tapi saat tulang anda mulai rapuh karena osteoporosis, gejala yang timbul diantaranya:
detikHealth - Jakarta,
- Nyeri punggung
- Kehilangan tinggi badan
- Tubuh susah ditegakkan / membungkuk
- Keretakan tulang belakang, pinggul, pergelangan tangan dan tulang lainnya.
- Jenis kelamin. Keretakan tulang dari osteoporosis dua kali lipat diderita oleh wanita dibanding pria. Hal ini disebabkan wanita pertumbuhan massa tulang wanita lebih lambat karena cenderung hidup lebih lama. Selain itu, harus mengalami penurunan level estrogen saat menopause yang mempercepat kehilangan massa tulang. Pria yang mempunyai level rendah hormon pria testosteron juga meningkatkan resiko terkena osteoporosis.
- Usia. Semakin bertambah usia semakin tinggi resiko terkena osteoporosis.
- Ras. Orang Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan kulit putih, dalam resiko tinggi terkena osteoporosis.
- Riwayat keluarga. Orang tua yang terkena osteoporosis, cenderung menurun kepada anaknya.
- Merokok. Jika anda pecandu rokok, mempunyai kontribusi besar dalam pengeroposan tulang.
- Kurang kalsium, kondisi medis & ketidakmampuan menyerap kalsium. Kondisi ini termasuk operasi perut atau penyakit sistem pencernaan.
- Kurang olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa pada usia anak-anak yang aktif berolah raga, mempunyai kerapatan tulang yang baik. Walaupun olah raga selama hidup sangat penting, anda dapat meningkatkan kerapatan tulang pada usia berapapun.
- Konsumsi alkohol. Bagi pria, alkohol adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk osteoporosis. Konsumsi alkohol mengurangi formasi tulang dan mengganggu kemampuan tubuh menyerap kalsium.
- Depresi. Penelitian terakhir menunjukkan wanita yang mengalami depresi beresiko tinggi terkena osteoporosis.
- Konsumsi cukup kalsium dan vitamin D. Pencapaian puncak performa massa tulang, semakin kecil kemungkinan terkena pengeroposan tulang di kemudian hari. Hal ini tergantung jumlah kalsium yang dikonsumsi selama hidup dan olah raga yang dilakukan. Wanita sebelum dan sesudah menopause sebaiknya mengkonsumsi paling tidak 1.500 miligram kalsium dan 800 international units (IU) vitamin D setiap hari. Pria dibawah usia 65 tahun sebaiknya mengkonsumsi paling tidak 1.000 miligram kalsium tiap hari dan pria diatas 65 tahun paling tidak 1.500 miligram per hari.
- Olah raga. Olah raga membantu tulang menjadi lebih kuat dan memperlambat kerusakan tulang. Olah raga memberikan keuntungan pada tulang, tidak peduli pada usia berapa mulai olah raga, tapi anda akan lebih merasakan keuntungan lebih jika mulai pada usia muda dan terus berlanjut secara kontinyu.
- Jangan merokok. Merokok akan meningkatkan kerusakan tulang, dan mengurangi kemampuan menyerap kalsium dalam pencernaan.
- Terapi hormon. Terapi penggantian hormon dapat mengurangi resiko osteoporosis baik selama maupun sesudah menopause. Tapi karena mempunyai efek samping, diskusikan dengan dokter untuk menentukan tindakan terbaik bagi anda.
- Hindari alkohol. Konsumsi alkohol akan mengurangi formasi tulang dan mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium.
- Batasi kafein. Jika anda suka minum kopi, jangan mengkonsumsi lebih dari 3 cangkir tiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar