4 Agu 2009

Osteoporosis (Pengeroposan Tulang)

Osteoporosis, menyebabkan tulang rapuh, hingga gerakan ringan seperti memutar tubuh ke belakang, menggeser kursi, bahkan sekedar batuk-batuk dapat berakibat keretakan/patah tulang. Mayoritas kasus, tulang akan rapuh saat anda tidak mengkonsumsi cukup kalsium, vitamin D dan mineral lain untuk kesehatan tulang. Wanita lebih sering terkena penyakit ini dibanding pria dengan perbandingan 2:1, seperti yang dipublikasikan Mayo Foundation for Medical Education and Research.
Di Amerika, osteoporosis menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang patah tulang setiap tahun. Biasanya patah tulang ini terjadi pada tulang belakang, pinggul atau pergelangan tangan. Sekitar 8 juta wanita dan 2 juta pria Amerika menderita osteoporosis. Dan lebih dari 18 juta lainnya kurang dalam kerapatan tulang. Seperti negara Asia lainnnya, angka penderita osteoporosis sulit di tentukan dengan pasti. Tapi penelitian pengamatan Prof. Djoko Roeshadi tahun 1997, kurang lebih 26 % wanita pasca manopause mengalami osteoporosis. Kabar baik bagi penderita osteoporosis adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan usaha penyembuhan. Jika anda wanita dan belum mencapai menopause, anda sebaiknya melakukan tindakan pencegahan dari pengeroposan tulang. Jika anda sudah melewati masa menopause, periksa ke dokter untuk tes yang dapat mendeteksi secara dini penyakit ini. Indikasi dan gejala Tahap dini osteoporosis biasanya tanpa indikasi dan gejala apapun. Tapi saat tulang anda mulai rapuh karena osteoporosis, gejala yang timbul diantaranya:
  • Nyeri punggung
  • Kehilangan tinggi badan
  • Tubuh susah ditegakkan / membungkuk
  • Keretakan tulang belakang, pinggul, pergelangan tangan dan tulang lainnya.
Penyebab Kekuatan tulang anda tergantung dari massa dan kerapatan tulang. Dan kerapatan tulang tergantung dari jumlah kalsium, fosfor dan mineral yang terkandung dalam tulang. Saat tulang kekurangan mineral, kekuatannya menurun dan struktur internal menjadi ringkih. Tulang pada dasarnya selalu berkembang, tulang baru terbentuk menggantikan tulang yang telah rusak, proses yang dinamakan “remodeling”. Siklus dari remodeling membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan. Saat anda muda, proses perkembangan tulang lebih cepat daripada tulang yang rusak, sehingga massa tulang akan lebih rapat. Puncak performa massa tulang pada usia 30-an. Setelah usia itu, proses remodeling tulang berlanjut. Tapi anda kehilangan sedikit persentase massa tulang, sekitar 0,3 sampai 0,5 persen per tahun. Jika anda kurang dalam konsumsi vitamin D dan kalsium dapat memperbesar persentase kehilangan massa tulang secara kumulatif. Wanita masa menopause, saat level estrogen menurun, kehilangan massa tulang lebih cepat yaitu 1 sampai 3 persen per tahun. Wanita makin pasca menopause, mereka bisa kehilangan massa tulang 30 sampai 50 persen sedangkan pria pada usia 60 tahun lebih, kehilangan 20 sampai 35 persen. Resiko terkena osteoporosis tergantung seberapa banyak massa tulang yang dicapai pada usia antara 25 sampai 35 tahun (usia puncak massa tulang) dan seberapa cepat kehilangan massa tulang pada usia sesudahnya. Semakin tinggi puncak masa tulang, anda memiliki semacam ‘bank’ penyimpanan tulang dan hanya memiliki resiko kecil terkena osteoporosis. Konsumsi cukup kalsium dan vitamin D, unsur penting penyerapan kalsium dan berolah raga secara teratur membantu memastikan tulang dalam kondisi yang kuat. Faktor resiko Deteksi dini adalah unsur terpenting osteoporosis. Anda akan bisa memperlambat penyakit ini jika mengetahui secara dini atau melakukan tindakan pencegahan agar osteoporosis tidak berkembang. Faktor resiko osteoporosis antara lain:
  • Jenis kelamin. Keretakan tulang dari osteoporosis dua kali lipat diderita oleh wanita dibanding pria. Hal ini disebabkan wanita pertumbuhan massa tulang wanita lebih lambat karena cenderung hidup lebih lama. Selain itu, harus mengalami penurunan level estrogen saat menopause yang mempercepat kehilangan massa tulang. Pria yang mempunyai level rendah hormon pria testosteron juga meningkatkan resiko terkena osteoporosis.
  • Usia. Semakin bertambah usia semakin tinggi resiko terkena osteoporosis.
  • Ras. Orang Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan kulit putih, dalam resiko tinggi terkena osteoporosis.
  • Riwayat keluarga. Orang tua yang terkena osteoporosis, cenderung menurun kepada anaknya.
  • Merokok. Jika anda pecandu rokok, mempunyai kontribusi besar dalam pengeroposan tulang.
  • Kurang kalsium, kondisi medis & ketidakmampuan menyerap kalsium. Kondisi ini termasuk operasi perut atau penyakit sistem pencernaan.
  • Kurang olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa pada usia anak-anak yang aktif berolah raga, mempunyai kerapatan tulang yang baik. Walaupun olah raga selama hidup sangat penting, anda dapat meningkatkan kerapatan tulang pada usia berapapun.
  • Konsumsi alkohol. Bagi pria, alkohol adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk osteoporosis. Konsumsi alkohol mengurangi formasi tulang dan mengganggu kemampuan tubuh menyerap kalsium.
  • Depresi. Penelitian terakhir menunjukkan wanita yang mengalami depresi beresiko tinggi terkena osteoporosis.
Komplikasi Keretakan/patah tulang adalah kasus yang sering ditemui dan merupakan komplikasi serius osteoporosis. Keretakan tulang sering muncul pada tulang belakang atau pinggul, bagian penting yang menopang tubuh anda. Demikian pula pada pergelangan tangan bisa patah yang sering terjadi saat jatuh. Keretakan tulang belakang dapat terjadi bahkan tanpa kejadian tubuh jatuh atau kecelakaan lainnya. Jika ini terjadi, anda dapat kehilangan tinggi badan beberapa centimeter dan postur tubuh akan membungkuk. Keretakan pada pinggul, biasanya terjadi saat kejadian saat tubuh jatuh. Walaupun kemajuan teknologi kedokteran sekarang ini dapat melayani dengan baik, keretakan pinggul dapat berakibat kelumpuhan bahkan kematian disebabkan komplikasi pasca operasi. Pencegahan Beberapa hal di bawah ini dapat mengurangi resiko terkena osteoporosis secara siginfikan. Dan jika anda terlanjur terkena osteoporosis, langkah ini mencegah kerusakan tulang lebih lanjut. Pada beberapa kasus, bahkan dapat mengganti tulang yang telah rusak.
  • Konsumsi cukup kalsium dan vitamin D. Pencapaian puncak performa massa tulang, semakin kecil kemungkinan terkena pengeroposan tulang di kemudian hari. Hal ini tergantung jumlah kalsium yang dikonsumsi selama hidup dan olah raga yang dilakukan. Wanita sebelum dan sesudah menopause sebaiknya mengkonsumsi paling tidak 1.500 miligram kalsium dan 800 international units (IU) vitamin D setiap hari. Pria dibawah usia 65 tahun sebaiknya mengkonsumsi paling tidak 1.000 miligram kalsium tiap hari dan pria diatas 65 tahun paling tidak 1.500 miligram per hari.
  • Olah raga. Olah raga membantu tulang menjadi lebih kuat dan memperlambat kerusakan tulang. Olah raga memberikan keuntungan pada tulang, tidak peduli pada usia berapa mulai olah raga, tapi anda akan lebih merasakan keuntungan lebih jika mulai pada usia muda dan terus berlanjut secara kontinyu.
  • Jangan merokok. Merokok akan meningkatkan kerusakan tulang, dan mengurangi kemampuan menyerap kalsium dalam pencernaan.
  • Terapi hormon. Terapi penggantian hormon dapat mengurangi resiko osteoporosis baik selama maupun sesudah menopause. Tapi karena mempunyai efek samping, diskusikan dengan dokter untuk menentukan tindakan terbaik bagi anda.
  • Hindari alkohol. Konsumsi alkohol akan mengurangi formasi tulang dan mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium.
  • Batasi kafein. Jika anda suka minum kopi, jangan mengkonsumsi lebih dari 3 cangkir tiap harinya.
detikHealth - Jakarta,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar