“Lebih baik bekali anak dengan makanan dari rumah agar lebih hygienis dan terjamin kesehatanya ” kata Walikota Jakarta Barat,HM.Djoko Ramadhan,Rabu (24/6).
Walikota menjelaskan bila jajanan yang mengandung bakteri E-Coli ini dikonsumsi oleh murid bisa menyebabkan gangguan saluran pencernaan seperti penyakit diare.
“Untuk itu saya mengimbau selain kewaspadaan orangtua terhadap jajanan sekolah dan pihak sekolah harus memperketat pengawasannya.” jelas Walikota didampingi Kasudin Kominfomas Jakarta Barat,HM.Yusuf Mansyur.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Hj Yenuarti S Arfian, bakteri E-Coli dalam makanan disebabkan beberapa hal, antara lain karena proses pengolahan makanan yang tidak hygienis, tempat penyajian terkontaminasi serangga dan debu, pembeli tidak bersih, melayani pembeli sambil berbicara, batuk serta penggunaan alat pelindung diri yang kurang.
Pihaknya juga mememeriksa kimia terhadap 116 sampel jajanan , 63 sampel di antaranya menggunakan zat pewarna dan bahan pengawet yang dilarang seperti formalin, boraxs, dan salysilat.Serta 59 sampel menggunakan pemanis buatan yaitu sacharin bahkan ada 3 sampel menggunakan bahan pewarna yang tidak diijinkan untuk makanan yakni Rhodamin B, Zat pewarna Rhodamin ini biasa digunakan untuk pewarnaan tekstil. Zat tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh dan bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Berdasarkan uji penggunaan bahan pengawet, dari 63 sampel yang diuji terdapat 11 persen (7 sampel) menggunakan formalin dan empat sampel menggunakan salisilat. “Formalin digunakan untuk pengawet mayat dan textil yang sangat berbahaya bagi tubuh,” ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya dampak yang tidak diinginkan dari penggunaan bahan tambahan tersebut, Pemkot Jakarta Barat akan mengadakan penyuluhan terhadap produsen makanan jajanan tentang pengolahan makanan yang baik dan penggunaan bahan makanan yang aman bagi manusia. Selain itu pihak sekolah juga akan dilibatkan untuk pengawasannya.
Sumber: Poskota.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar