10 Agu 2009

Mati sia-sia akibat rokok.

Dewasa ini ada 4,9 juta orang mati sia-sia setiap tahunnya akibat rokok. Patut diketahui pula sekitar 100 juta orang telah meninggal akibat rokok pada abad ke-20. Kalau tren ini terus berjalan maka pada abad ke-21 akan ada satu miliar orang yang meninggal akibat rokok.

Sejauh ini peringatan dalam bungkus rokok yang mencantumkan bahaya merokok tidak cukup efektif. Belum lagi istilah low, light, mild, dan lain lain yang justru menyesatkan. Soalnya, tidak ada penurunan bahaya yang bermakna dengan penurunan kadar tar dan nikotin dengan cara ini. Istilah itu hanya memberi kesan rokok "aman" sehinggga si perokok cenderung merasa "boleh" merokok dan bukan tidak mungkin akan mengonsumsi rokok lebih banyak lagi karena merasa mengisap rokok "ringan".

Makanya dibuat peringatan yang lebih keras dan tegas akan bahaya merokok. Gerakan ini sudah dilakukan di Inggris dalam bentuk iklan di televisi yang cukup mendirikan bulu roma. Gambar cairan lemak yang dikeluarkan dari arteri perokok ditunjukkan dengan sangat jelas, agar para perokok --yang berniat berhenti merokok di awal tahun baru ini-- semakin membulatkan tekatnya.

Mereka yang sudah lama merokok ditengarai lebih berisiko terkena penyakit jantung akibat terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah.

Iklan rokok tadi dibiayai oleh Yayasan Jantung Inggris, dengan harapan bisa memperkecil jumlah perokok hingga 1,5 juta orang sampai tahun mendatang 2010. Saat ini, tercatat 20 persen pria dan 26 persen wanita Inggris merokok secara teratur setiap hari. Indonesia sendiri berada dalam kondisi cukup parah, yakni negara dengan konsumsi rokok nomor lima terbesar di dunia.

Adegan dalam iklan televisi tadi berlatar belakang sekelompok pria dan wanita muda yang sedang nongkrong di pub menyalakan rokok dikelilingi bir dan minuman keras.

Selain tumpukan abu rokok, para penonton menyaksikan cairan lemak "menjijikkan" meleleh dari ujung rokok.

Iklan itu kemudian memperlihatkan gambar pembuluh darah dari seorang perokok berusia 32 tahun yang nyaris sepenuhnya tersumbat lapisan lemak.

Merokok berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan mengurangi harapan hidup, akibat kerusakan lapisan sel pada dinding pembuluh darah yang lebih rentan mengalami pengerasan, penyempitan dan penyumbatan.

Profesor Sir Charles George dari Yayasan Jantung Inggris mengatakan iklan antirokok tersebut dapat membantu orang-orang yang berketetapan hati berhenti merokok di tahun 2004 ini.

“Meski jumlah perokok semakin menurun, masih dibutuhkan usaha ekstra keras untuk semakin memperkecil jumlahnya,” ujar George.

Pemerintah Inggris menyumbang 7,5 juta poundsterling untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat memasuki tahun yang baru ini.

Selain Inggris, iklan sejenis yang menayangkan penyumbatan pembuluh darah dilakukan pula di 12 negara lain. Ketika penduduk Australia menyaksikan tayangan ini untuk pertama kalinya, 190.000 perokok dilaporkan berhenti, dalam waktu kurang dari satu bulan. Menteri Kesehatan Inggris Melanie Johnson dalam pesan tahun barunya menyatakan, “Pesan dalam iklan anti rokok tersebut sangat keras dan tegas, dan itu bagus. Rokok merupakan ancaman besar bagi kesehatan dan menimbulkan berbagai risiko penyakit.”

“Saya ingin jumlah perokok berkurang hingga 1,5 juta orang pada 2010 nanti. Target ini agak ambisius, tetapi kami bertekat mencapainya,” tegas Johnson.

Diperkirakan terjadi 120.000 kematian setiap tahun di Inggris berkaitan dengan aktivitas merokok. Perlu diingat asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia dan kebiasaan merokok diketahui dapat menyebabkan 25 penyakit di tubuh manusia. Asap rokok tidak saja mengganggu kesehatan perokok aktif tetapi juga para perokok pasif, dan dapat menimbulkan kematian.

GloriaNet (GCM/kcm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar